Tanaman hias, dipelihara untuk mempercantik rumah. Biarpun rumah
gubuk, jika halamannya semarak dengan tetumnbuhan elok, akan memberi nilai
tambah tersendiri bagi pemiliknya. Sebagian tanaman hias, ternyata , ada yang berfungsi
ganda: memperindah halaman, sekaligus juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman
obat. Berikut ini tanaman hias yang bisa dijadikan obat dan berfungsi kosmetik.
Tentu saja ini hanya sebagian kecil, sebab masih banyak lagi lainnya.
Bunga Bakung (Crinum asiaticum Linn)
Termasuk tanaman hias yang berumbi (berbawang). Panjang daunnya
mencapai satu meter. Tangkai bunganya kuat, pada ujung tangkainya banyak tumbuh
kuntum bunga. Bunga-bunga ini mekar di waktu malam. Ketika masih kuncup
dilindungi oleh dua helai ‘selendang’. Selendang ini terkulai jika
bunga-bunganya hendak mekar. Mekarnya tidak serentak. Warna bunganya puith dan
bergaris-garis halus warna dadu atau kesumba, berbau harum. Meskipun tanaman
hias ini dijual di toko-toko bunga, namun asla usulnya adalah tanaman liar. Tumbuh
di hutan-hutan Asia hingga pantai, dapat tumbuh hingga ketinggian 700 meter di
atas permukaan laut . perbanyakan melalui umbinya. Di Philipina dan Hawai,
bakung dibudidayakan sebagai tanaman hias sekaligus bahan salep kulit.
Menurut Seno Sastroamidjojo, salah satu seorang pakar tanaman
obat, umbi bakung bisa digunakan mengobati telapak kaki dan tumit yang
pecah-pecah. Caranya, umbi diris kecil-kecil, gosokkan atau tempelkan pada
kulit pecah-pecah tersebut. Buah dan biji bakung dari dulu berkhasiat sebagai
obat kutil atau patek, penyakit kulit yang sering diderita oleh masyarakat
prasejahtera. Caranya, buah dan bijinya ditumbuk hingga lumat, campurkan dengan
tepung beras dan tapelkan pada patek atau kutil. Setelah beberapa hari, patek
atau kutil pun hilang. Daun bakung, jika dilayukan dengan minyak kelapa panas,
bisa menghilangkan bengkak pada bagian tubuh. Caranya, gosok-gosokkan daun
tersebut pada bagian yang bengkak.
Aster (Chrysantheum indicum Linn)
Kadang-kadang disebut orang bunga seruni, saroni, atau krisan.
Umumnya dijadikan bunga karangan, warnanya bermacam-macam. Dari dulu, aster
putih dipercaya menyembuhkan sakit panas. Ambil beberapa kuntum bunganya,
remas-remas dan tempelkan pada dahi si sakit, beberapa saat kemudian suhu tubuh
menurun dan berpindah pada tapel yang menjadi hangat. Untuk mengeluarkan
keringat, minum air rebusan daun seruni. Cara ini dipercaya menurunkan
lelebihan berat badan secara aman dan perlahan.
Lily (Lilium candidum Linn)
Acap juga disebut bunga leli atau kerklelie. Bisa dipastikan,
setiap toko kembang pasti meyediakannya. Bunga ini hanya tumbuh di pegunungan.
Berwarna putih bersih, berbentuk terompet besar berpayung indah. Umumnya
dijadikan penghias meja. Daun bunga ini, jika dua atau tiga malam direndam
dalan minyak olive (zaitun), bis dijadikan lotion wajah ynag member efek
menghaluskan kulit dan mengurangi kerut-kerut halus.
Teratai (Nelumbion nelembo)
Teratai merupakan tumbuhan
indah penghias kolam atau tempayan taman. Kadang-kadang dijumpai tumbuh liar di
sungai atau danau. Saat ini teratai bisa dibeli di supermarket maupun pasar
tradisional. Akar teratai muda dapat dimakan langsung, sedangkan yang tua
dimasak sebagai campuran bubur atau dijus, berkhasiat sebagai tonik penguat
jantung, lever, lambung dan limpa. Juga, meningkatkan fungsi ginjal,
menghilangkan panas dalam, pusing, dan melancarkan peredaran darah. Sedangkan
biji teratai dicampur beras merah atau kacang hijau. Dimasak menjadi bubur,
dibumbui merica, garam dan bawang putih. Makanlah setelah agak dingin. Jika
ingin bubur manis, bumbu-bumbu ditiadakan dan diganti dengan beberapa sendok
madu (secukupnya).
Juga dapat dijadikan obat diare dan radang usus ringan caranya
dengan memblender 30 gram akar teratai bersama dua ruas jahe putih yang sudah
dibersihkan. Saring airnya kemudian diminum.
Sumber : Annida ‘UNIQ’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar