Selasa, 12 Maret 2013

SI CANTIK YANG BISA MENGOBATI

Tanaman hias, dipelihara untuk mempercantik rumah. Biarpun rumah gubuk, jika halamannya semarak dengan tetumnbuhan elok, akan memberi nilai tambah tersendiri bagi pemiliknya. Sebagian tanaman hias, ternyata , ada yang berfungsi ganda: memperindah halaman, sekaligus juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Berikut ini tanaman hias yang bisa dijadikan obat dan berfungsi kosmetik. Tentu saja ini hanya sebagian kecil, sebab masih banyak lagi lainnya.

Bunga Bakung (Crinum asiaticum Linn)
Termasuk tanaman hias yang berumbi (berbawang). Panjang daunnya mencapai satu meter. Tangkai bunganya kuat, pada ujung tangkainya banyak tumbuh kuntum bunga. Bunga-bunga ini mekar di waktu malam. Ketika masih kuncup dilindungi oleh dua helai ‘selendang’. Selendang ini terkulai jika bunga-bunganya hendak mekar. Mekarnya tidak serentak. Warna bunganya puith dan bergaris-garis halus warna dadu atau kesumba, berbau harum. Meskipun tanaman hias ini dijual di toko-toko bunga, namun asla usulnya adalah tanaman liar. Tumbuh di hutan-hutan Asia hingga pantai, dapat tumbuh hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut . perbanyakan melalui umbinya. Di Philipina dan Hawai, bakung dibudidayakan sebagai tanaman hias sekaligus bahan salep kulit.
Menurut Seno Sastroamidjojo, salah satu seorang pakar tanaman obat, umbi bakung bisa digunakan mengobati telapak kaki dan tumit yang pecah-pecah. Caranya, umbi diris kecil-kecil, gosokkan atau tempelkan pada kulit pecah-pecah tersebut. Buah dan biji bakung dari dulu berkhasiat sebagai obat kutil atau patek, penyakit kulit yang sering diderita oleh masyarakat prasejahtera. Caranya, buah dan bijinya ditumbuk hingga lumat, campurkan dengan tepung beras dan tapelkan pada patek atau kutil. Setelah beberapa hari, patek atau kutil pun hilang. Daun bakung, jika dilayukan dengan minyak kelapa panas, bisa menghilangkan bengkak pada bagian tubuh. Caranya, gosok-gosokkan daun tersebut pada bagian yang bengkak.

Aster (Chrysantheum indicum Linn)
Kadang-kadang disebut orang bunga seruni, saroni, atau krisan. Umumnya dijadikan bunga karangan, warnanya bermacam-macam. Dari dulu, aster putih dipercaya menyembuhkan sakit panas. Ambil beberapa kuntum bunganya, remas-remas dan tempelkan pada dahi si sakit, beberapa saat kemudian suhu tubuh menurun dan berpindah pada tapel yang menjadi hangat. Untuk mengeluarkan keringat, minum air rebusan daun seruni. Cara ini dipercaya menurunkan lelebihan berat badan secara aman dan perlahan.

Lily (Lilium candidum Linn)
Acap juga disebut bunga leli atau kerklelie. Bisa dipastikan, setiap toko kembang pasti meyediakannya. Bunga ini hanya tumbuh di pegunungan. Berwarna putih bersih, berbentuk terompet besar berpayung indah. Umumnya dijadikan penghias meja. Daun bunga ini, jika dua atau tiga malam direndam dalan minyak olive (zaitun), bis dijadikan lotion wajah ynag member efek menghaluskan kulit dan mengurangi kerut-kerut halus.

Teratai (Nelumbion nelembo)
Teratai merupakan  tumbuhan indah penghias kolam atau tempayan taman. Kadang-kadang dijumpai tumbuh liar di sungai atau danau. Saat ini teratai bisa dibeli di supermarket maupun pasar tradisional. Akar teratai muda dapat dimakan langsung, sedangkan yang tua dimasak sebagai campuran bubur atau dijus, berkhasiat sebagai tonik penguat jantung, lever, lambung dan limpa. Juga, meningkatkan fungsi ginjal, menghilangkan panas dalam, pusing, dan melancarkan peredaran darah. Sedangkan biji teratai dicampur beras merah atau kacang hijau. Dimasak menjadi bubur, dibumbui merica, garam dan bawang putih. Makanlah setelah agak dingin. Jika ingin bubur manis, bumbu-bumbu ditiadakan dan diganti dengan beberapa sendok madu (secukupnya).
Juga dapat dijadikan obat diare dan radang usus ringan caranya dengan memblender 30 gram akar teratai bersama dua ruas jahe putih yang sudah dibersihkan. Saring airnya kemudian diminum.


Sumber : Annida ‘UNIQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar