
Ajak
balita membantu mengumpulkan kaus kaki orang serumah yang selesai dijemur.
Tunjukkan bahwa setiap kaus kaki memiliki pasangan. Biarkan anak memilih kaus
kaki yang sesuai dengan pasangannya. Itu adalah pengenalan konsep persamaan dan
perbedaan.
Kaus kaki ynag dikumpulkan juga harus dipilah
berdasarkan ukuran. Kaus kaki besar milik ayah, kaus kaki kecil miliknya. Anak
dapat mengukur dan membedakannya langsung. Itu pengenalan tentang ukuran dengan
cara paling sederhana. Setelah kaus kaki disimpul, ajak anak berhitung. Berapa
kaus kaki milik ayah? Berapa kaus kaki milik kakak? Mana yang lebih banyak?
Kaus kaki hitam bergaris milik siapa? Pengenalan warna pun terjadi.

Permainan
lain untuk mengenalkan matematika dengan cara sederhana adalah ketika membagi
buah. Gunakan benda yang dapat dipegang dengan bebas oleh anak, misalnya jeruk
atau apel. Hitunglah jumlah jeruk atau apel di depan anak. Ucapkan dengan jelas
agar anak mengerti bahwa ibunya tengah menghitung jumlah buah. Biarkan anak
membagi jeruk atau apel itu untuk seluruh keluarga. Satu untuk aya, satu untuk
kakak, satu untuk ibu, satu untuk dia.
Kadang-kadang
orang tua dapat mencoba berbuat salah. Misalnya, ketika membagi buah, lewatilah
salah satu orang. Jika anak merespons dan mengoreksi kesalahan itu, berarti
konsep dasarnya sudah dia miliki. Balita belum dapat sepenuhnya mengerti arti
pecahan seperti setengah, sepertiga, dan sebagainya. Mereka hanya tahu membagi
kue sama banyak.
Meski
ingin mengajari matematika dengan lebih intensif, jangan sekali-kali memaksa
anak. Biarkan anak mencoba sendiri dengan gembira.
Sumber:
Harian Surya ‘TERAS’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar