Minggu, 27 Mei 2012

Matematika untuk Balita


Mengenalkan matematika pada balita dapat dimulai dari cara yang paling sederhana. Mereka diajak berhitung melalui berbagai mainan. Misalnya, dengan menghitung kaus kaki.
Ajak balita membantu mengumpulkan kaus kaki orang serumah yang selesai dijemur. Tunjukkan bahwa setiap kaus kaki memiliki pasangan. Biarkan anak memilih kaus kaki yang sesuai dengan pasangannya. Itu adalah pengenalan konsep persamaan dan perbedaan.

Kaus kaki ynag dikumpulkan juga harus dipilah berdasarkan ukuran. Kaus kaki besar milik ayah, kaus kaki kecil miliknya. Anak dapat mengukur dan membedakannya langsung. Itu pengenalan tentang ukuran dengan cara paling sederhana. Setelah kaus kaki disimpul, ajak anak berhitung. Berapa kaus kaki milik ayah? Berapa kaus kaki milik kakak? Mana yang lebih banyak? Kaus kaki hitam bergaris milik siapa? Pengenalan warna pun terjadi.

Setiap anak selesai melakukan satu tahap, beri pujian supaya dia bersemangat. Sebaliknya, jika anak mulai bosan dan frustrasi karena sulit menemukan pasangan kaus kaki yang bisa dia kerjakan dulu. Jangan lupa, ucapkan terimakasih karena anak telah membantu membereskan kaus kaki.
Permainan lain untuk mengenalkan matematika dengan cara sederhana adalah ketika membagi buah. Gunakan benda yang dapat dipegang dengan bebas oleh anak, misalnya jeruk atau apel. Hitunglah jumlah jeruk atau apel di depan anak. Ucapkan dengan jelas agar anak mengerti bahwa ibunya tengah menghitung jumlah buah. Biarkan anak membagi jeruk atau apel itu untuk seluruh keluarga. Satu untuk aya, satu untuk kakak, satu untuk ibu, satu untuk dia.

Kadang-kadang orang tua dapat mencoba berbuat salah. Misalnya, ketika membagi buah, lewatilah salah satu orang. Jika anak merespons dan mengoreksi kesalahan itu, berarti konsep dasarnya sudah dia miliki. Balita belum dapat sepenuhnya mengerti arti pecahan seperti setengah, sepertiga, dan sebagainya. Mereka hanya tahu membagi kue sama banyak.
Meski ingin mengajari matematika dengan lebih intensif, jangan sekali-kali memaksa anak. Biarkan anak mencoba sendiri dengan gembira.


Sumber: Harian Surya ‘TERAS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar